Hai hai, untuk sementara blog ini akan vakum dulu. Kalian bisa main-main ke https://nadyairen.wordpress.com/ atau bisa tanya-tanya di https://ask.fm/nadyairene
Silahkan mampir, jangan sampai tersesat yaa hehehe.
Sometimes when I say "I'm Okay"
I want someone to look me in the eyes hug me tight and say "I Know you're not"
Mengerti seseorang yang bukan dirimu itu tidak sederhana. Itu kenapa "Sayang" berarti mau mencoba untuk mengerti. Seberapa pun itu sulit :)
Aku tidak tahu dimana kamu tengah berdiri detik ini. Tapi percayalah, di sepanjang langkahmu ada penantian ku :)
Aku tidak tahu siapa yang kamu tengah pikirkan detik ini. Tapi percayalah, di sepanjang kekhawatiranmu ada doa ku :)
Aku tidak tahu di detik apa kita akan Bertemu. Tapi percayalah, di sepenjang waktu ada "KITA" yang masih menjadi rahasi-Nya.
Sedang memikirkan mu dan memerlukan kelegaan. Kian memikirkan mu dan memerlukan Pertemuan :)
Tak ada yang dapat memberitahumu sampai dimana kau harus bersabar. Sebab bisa sabar atau tidaknya kamu yang hanya ditentukan oleh hatimu sendiri. Sebab batas sabar hanya tercipta oleh maumu sendiri. Selama masih bisa sabar, maka bersabarlah. Tak ada ujian yang terlampau sulit. Tak ada cobaan yang terlamapau berat.
I want someone to look me in the eyes hug me tight and say "I Know you're not"
Mengerti seseorang yang bukan dirimu itu tidak sederhana. Itu kenapa "Sayang" berarti mau mencoba untuk mengerti. Seberapa pun itu sulit :)
Aku tidak tahu dimana kamu tengah berdiri detik ini. Tapi percayalah, di sepanjang langkahmu ada penantian ku :)
Aku tidak tahu siapa yang kamu tengah pikirkan detik ini. Tapi percayalah, di sepanjang kekhawatiranmu ada doa ku :)
Aku tidak tahu di detik apa kita akan Bertemu. Tapi percayalah, di sepenjang waktu ada "KITA" yang masih menjadi rahasi-Nya.
Sedang memikirkan mu dan memerlukan kelegaan. Kian memikirkan mu dan memerlukan Pertemuan :)
Tak ada yang dapat memberitahumu sampai dimana kau harus bersabar. Sebab bisa sabar atau tidaknya kamu yang hanya ditentukan oleh hatimu sendiri. Sebab batas sabar hanya tercipta oleh maumu sendiri. Selama masih bisa sabar, maka bersabarlah. Tak ada ujian yang terlampau sulit. Tak ada cobaan yang terlamapau berat.
Hey, Jangan lupa solatnya dijaga yaa... :)
Nemuin pria yang rajin sholat itu susah yaa sekarang. Banyak orang yang lebih mementingkan kesibukannya sampai lupa sholatnya. Padahal sholat itu penting untuk dirinya sendiri. Sholat adalah kewajiban yang paling utama.
Kadang nggak ngerti lagi alasan laki-laki untuk tidak solat tuh apasih? Allah udah banyak ngasih nikmat di hidupnya tapi dia lalai ngejalanin sholat. Mau gimana lagi cara kamu berterimakasih dengan Tuhanmu?
Well, pada akhirnya perempuan hanya akan mencari laki-laki yang bersedia mengajaknya sholat. Membuat hatinya tenang dan teduh.
Pada akhirnya perempuan akan mencari laki-laki yang rajin ibadahnya. Yang bisa membawanya pada diri yang lebih benar. Cari saja seseorang yang bersedia menuntunmu dengan sabar dan tabah menggandengmu.
Saya tahu tidak ada laki-laki yang sempurna. Tapi akan terasa sempurna kalau kita mau selalu bersyukur atas nikmat dari Allah. Sebab langit tak pernah ada ujungnya jika kau terus mengeluh.
Ku mohon Tuhan…
Beri aku sepasang langkah kaki yang walaupun mesti berjalan tanpa alas kaki, akan tetap ingin berjalan bersamaku saja.
Biar aku bertemu yang sederhana tapi mampu bertahan selamanya dalam ketidak Sempurnaanku sebagai manusia.
Setia mencintaiku, karena ia sepenuhnya mencintai Tuhannya. :)
Beri aku sepasang langkah kaki yang walaupun mesti berjalan tanpa alas kaki, akan tetap ingin berjalan bersamaku saja.
Biar aku bertemu yang sederhana tapi mampu bertahan selamanya dalam ketidak Sempurnaanku sebagai manusia.
Setia mencintaiku, karena ia sepenuhnya mencintai Tuhannya. :)
Where are you, Ayah(?)
Haiii sekarang umurku sudah 19 tahun, tak terasa ya sebentar lagi umurku akan menginjak kepala 2 lho. Kadang aku rindu. Kadang aku memikirkannya juga. Kadang aku ingin tahu.
Hai apa kabar?
Saya punya teman dekat, hampir setiap hari dia menghabiskan waktu bersama ayahnya. Setiap hari. Mereka sangat bahagia sekali. Kadang aku iri, kadang aku ingin merasakan itu. Kadang lagi itu percuma. Maklumlah, hidupku kebanyakan "Kadang" nya.
Ah, ingin sekali rasanya mengeluh. Tapi cuma bisa nangis. Maklumlah, hidupku kebanyakan "Nangis" nya.
Aku biasa main kerumah teman dekatku itu namanya Muazza. Bahkan sering. Biasanya kalau aku lagi sedih rumahnya selalu on time aku datangin.
Ayahnya baik banget, biasa di panggil Abah. Kadang suka bawain makanan. Rasanya berasa kaya (punya) Ayah sungguhan.
Abah dan Muazza adalah ayah dan anak yang gokil. Metal tepatnya wkwkw. Mereka harmonis banget. Ketawa-ketawa, jail-jailan, ledek-ledek an. Kadang aku juga ikutan jadi bulan bulannya mereka. Rasanya bahagia sesederhana ini lho, ikut merasakan kehangatan seorang Ayah lewat orang lain :')
Sometimes it's really hard to stay strong :(
Andai kamu tahu, aku sudah besar. Udah berani berpetualang kemana saja sendirian. Sudah hebat tahu angkutan umum apa aja. Kelak kalau kita bertemu entah di mana saya pun ragu.
Finally, saya hanya perlu menemukan laki-laki yang bisa menerima saya apa adanya. Karena hidup kita masih panjang.
Sabarku setia menunggu sadarmu, semoga kau sadar akan sabarku.
Saya tidaklah sempurna, tapi terasa begitu sempurna ketika bersamamu.
Hidup bukan melulu karena "Sedih"
Mungkin sedih adalah sebuah simbol kekecewaan atas harapan harapan yang telah dibangun.
Orang orang sibuk memikirkan dirinya sendiri. Jadi sudah saatnya pun saya memikirkan diri saya sendiri.
Saya tidak sedang menyerah.
Saya hanya mencoba menyeimbangi pemikiran yg ada di isi kepalamu. :)
Hidup tidak selalu tentang kamu...
Kadang sakit itu terasa begitu sesak hingga saya tak kuat lagi untuk mengeluarkan air mata.
Lalu, saya terus mecintaimu dengan banyak. Karena saya begitu mencintaimu tanpa habis, tanpa jeda, tanpa selesai.
Jadiii sedih atau tidak, mungkin saya akan menangis lalu setelah itu saya akan menganggap diri saya baik baik saja.
Kamu tahu? Mencintaimu cukup sesederhana ini, meskipun kita sama2 tenggelam dalam pikiran kita masing2 menyimpan luka berserta sakitnya.
Thankyou :)
Hoping(?)
Perubahan itu pasti ada, entah caranya bagaimana. pasti akan dialami. Hanya waktu dan cara yg bisa menyikapi itu semua. Kadang kita tidak bisa merima segala yg disebut "berubah" tapi kadang ada yg harus berubah dan diubah.
Manusia terlalu takut untuk menerima perubahan. Dan begitu terlalu mudah untuk "Berubah" Kadang ada saatnya, bukan diri kita sendiri yang berubah, tapi melainkan; Keadaan dan Waktu. Semua berjalan beriringan.
"Jika kesadaran tak cukup untuk menyadarkan. Mungkin, kehilangan akan menyadarkan"
"No one is really busy. It all depends on what number you are on their priority list" Itu sangat menyedihkan, sayang... :)
But, It's all gonna be okay. Jika saya mampu bertahan dan bersabar, percayalah Tuhan mampun memberikan lebih dari apa yang kau minta. Tuhan tak akan pernah tidur :)
Sometimes. I tell myself that maybe I should just stop hoping.
Manusia terlalu takut untuk menerima perubahan. Dan begitu terlalu mudah untuk "Berubah" Kadang ada saatnya, bukan diri kita sendiri yang berubah, tapi melainkan; Keadaan dan Waktu. Semua berjalan beriringan.
"Jika kesadaran tak cukup untuk menyadarkan. Mungkin, kehilangan akan menyadarkan"
"No one is really busy. It all depends on what number you are on their priority list" Itu sangat menyedihkan, sayang... :)
But, It's all gonna be okay. Jika saya mampu bertahan dan bersabar, percayalah Tuhan mampun memberikan lebih dari apa yang kau minta. Tuhan tak akan pernah tidur :)
Sometimes. I tell myself that maybe I should just stop hoping.
Teman baru :')
Hari selasa tepatnya tanggal 5 merupakan tanggal merah yang ditunggu-tunggu anak sekolah hihi. Hari libur dalam rangka memperingati hari raya Hijjriyah 1 Muharam. Saya sudah mempunyai sesuatu niat dan pagi-paginya langsung gas pergi ke daerah Kota Tua. Tentunya dengan naik kereta saya pergi hanya seorang diri.
Sampai disana aku mencari-cari orang yang menjadi tujuanku datang ke Kota Tua. Keadaan Kota Tua yang tidak sepi membuat aku kebingungan. Kaki pun sudah protes, karena aku sudah mengelilingi 3 kali daerah ini dan tidak menemukannya. Akhirnya aku bergegas untuk pulang dengan hati sia-sia.
Kereta tujuan Bekasi sudah tiba dijalur 9. Aku pun langsung segera naik kedalam dan entah mengapa kaki ku begitu melangkah dengan sendirinya dan berhenti digerbong 5. Yap, aku menemukan anak-anak itu. Empat orang anak laki-laki.
Yang pertama menjadi pusat perhatian aku adalah laki-laki mengenakan topi cokelat, berbaju putih dengan gambar mario bross, dan postur tubuh yang tegak dan berisi. Terlihat begitu sederhana.
Kedua, anak yang lebih kecil dari ketiga temannya dengan baju putih dan celana pendek.
Ketiga, anak laki-laki berkulit putih, dengan membawa tas kecil yang selempangi dipundaknya.
Yang terakhir adalah laki-laki yang gendut dengan pipi yang tertarik, sambil membawa ransel yang sedang dipakainya.
Laki-laki yang ketiga dan keempat itu beda dari kedua temannya. Sebab itulah aku terus memperhatikan anak laki-laki yang memakai topi tersebut. Aku terus memperhatikan keempat anak itu. Mereka bersuara begitu kerasnya, hingga aku mendengar tujuan akhir mereka adalah di Gang Sentiong. Aku pun ikutan turun di stasiun Jatinega, padahal tujuan akhirku adalah disatasiun Bekasi.
Ini adalah perbincangan salah satu dari keempat anak tersebut. Karena ketiga anak tersebut sudah berlari kecil menyeberangi jalur 5 arah Pasar Senen.
"Dek emang mau kemana?" Tanyaku, dengan anak laki-laki yang mengenakan tas selempang yang masih jalan dengan santainya.
Anak itu menoleh kearahku.
"Gang sentiong kak. Di sana kan keretanya?" Tunjuk anak itu kearah jalur 5.
"Iya, eh mau aku traktir es krim gak?"
"Hah?" Anak itu terlihat bingung, lalu berteriak memanggil temannya yang lain. "Eh, kita mau ditraktir es krim!" Teriak sih, anak tersebut.
Ketiga anak itu pun langsung menghampiri.
"Sini, kita mau ditraktir es krim!" Jelasnya lagi.
Ketiga anak itupun kegirangan dan mengangguk.
"Mau nggak? Tapi nggak buru-buru pulang kan?" Tanyaku memastikan.
"Iya engga kok"
"Yaudah, kesana yuk beli es krimnya" Ajakku, sambil menunjuk Indomart yang berada didalam stasiun Jatinegara.
Kita berlima pun masuk kedalam Indomart dan memelih es krim.
Sambil melahap es krim, kita bercerita-cerita. Kali ini, aku mengobrol dengan anak yang memakai topi cokelat.
"Kalian dari kota tua kan tadi? tadi aku lihat kalian lho" Kataku.
"Iya, jalan-jalan doang kak"
"Dalam rangka apa jalan-jalannya?"
"Nggak dalam rangka apa-apa. Cuma udah janji kalau libur mau jalan-jalan ke Kotu dan kita udah nabung"
"Oh, berangkat dari jam berapa emang?"
"Jam tujuh lewat"
"Kalian sekolah?"
"Iya"
"Kelas berapa?"
"Kelas enam SD"
"Semuanya kelas enam SD?"
Mereka mengangguk.
"Sekelas semuanya?"
"Iya sekelas kak"
"Sekolah dimana?"
"Di SD kosong tiga"
"Terus kalau berangkat kamu naik apa?"
"Kalau aku dianterin mama naik sepedah" Jawab anak yang memakai Topi cokelat.
"Aku naik jemputan" Jawab salah satu temannya.
"Nama kalian siapa?"
"Aku Patur" Jawab anak yang memakai topi cokelat.
"Aku Rian" Jawab anak yang memakai baju putih celana pendek.
"Kalau aku Rivaldo" Jawab anak yang membawa tas selempang.
"Kalau aku...." (Maaf yang ini lupa namanya T_T)
Es krim pun habis.
Aku membuang sampahnya, dan melihat kearah Patur, dan sendal jepit yang ia pakai copot. Dan mirisnya dua-duanya yang copot. Bayangin bagaimana dari tadi ia melangkah kan kakinya? Tapi tidak terlihat kesulitan untuk melangkah dengan kedua sendal yang copot.
"Sendal kamu copot pas tadi?" Tanyaku yang penasaran.
"Engga, dari rumah emang sudah begini"
Aku membeku.
"Mau keluar dulu nggak cari sendal, nanti aku yang bilang saphamnya mau keluar dulu sebentar gitu?" Ajakku.
"Nggak usah kak, nanti juga dirumah dibeliin sendal sama mama" Jawab Patur.
"Tuh tur, mau aja rezeki kok ditolak" Jawa Rian dan diikuti oleh Rivaldo.
"Nggak usah kak" Jawab Patur dengan nada pelan, yang hampir tak terdengar jelas ditelingaku.
"Beneran? gapapa kok, mau nggak?" Ulangku.
"Iya gak usah kak"
Beberapa menit kemudian, kereta arah Pasar Senen tiba dijalur 5. Keempat anak itu pun pamitan pulang.
"Kak kita pulang dulu ya, makasih ya kak udah beliin kita es krim"
"Makasih ya kak" Ucap mereka berbarengan.
"Iya, sama-sama. Yaudah, hati-hati ya"
"Iya kak dadah"
***
Mereka berempat sudah masuk kedalam kereta, dan aku pun berdiri dijalur 1 menunggu kereta tujuan Bekasi. Ada kebahagian yang tersirat untuk hari ini. Ternyata perjalananku hari ini tidak sia-sia, aku bisa melihat anak-anak itu tersenyum, walau hanya baru kenal, tapi aku bisa melihat bahwa mereka anak baik-baik. Entah mengapa rasanya bahagia sekali bertemu dengan empat anak SD itu, seolah menemukan teman baru. Suatu saat kita bisa berjumpa lagi. :')
Dan ketika saya menuliskan post ini, saya merindukan keempat anak itu :')
Patur-Rian-Rivaldo-dan Si gendut. :D
Langganan:
Postingan (Atom)